Cerita Pendek Saat Aku Ternodai

Peristiwa itu terjadi satu bulan yang lalu. Kejadian yang membuat hidupku berubah dan merenggut kebahagiaanku. Tak kusangka aku akan alami peristiwa itu.
Aku tidak ingin mengingat kejadian itu, tapi tiap hari otakku selalu dihantui kejadian itu. Kini aku hanya bisa terdiam di kamar, aku takut keluar, aku takut mereka akan mendatangiku lagi.
Haaahhh, kenapa semua ini harus terjadi padaku, apa salahku. Kenapa mereka begitu jahat padaku. Lagi-lagi airmataku tumpah, aku merasa sangat kotor, aku jijik dengan diriku sendiri. Wajah-wajah beringas mereka aku ingat jelas. Saat mereka mengikatku, merobek bajuku…aaahhhh malu sekali aku, aku berteriak sangat keras tapi mereka menyumpal mulutku, aku berontak mereka mengikatku. Mereka tak peduli dengan tangisanku. Hingga akhirnya aku tidak ingat lagi apa yang terjadi, mungkin aku pingsan.
Ketika sadar tahu-tahu aku sudah di rumah sakit, dengan kondisi mengenaskan. Kulihat ibu menangis di samping ranjangku. “Yang sabar ya kamu nak…” Ucap Ibu berkali-kali. Badanku masih lemah, terasa sakit sekali seluruh badanku. Airmataku keluar saat aku ingat kejadian kemarin. Ya Allah, aku diperkosa sopir angkot…dan tangisku semakin menjadi.
Aku diperkosa saat pernikahanku tinggal menghitung hari lagi. Tiba-tiba hapeku berbunyi, aku terkejut karena itu telepon dari Mas Agus calon suamiku. Aku bingung, aku harus bagaimana, bagaimana aku mengatakan padanya.
Satu panggilan tidak aku angkat, dan dia telepon lagi. Akhirnya di panggilan ke sekian kalinya aku mengangkatnya. “Assalamualaikum Asti…” Aku segera menjawab salam dari calon suamiku ” Walaikum salam Mas…” Jawabku pelan. ” Kamu kenapa Asti, sepertinya kamu sedang sakit?” Mas Agus tampaknya tahu kalau aku sedang sedih sekali. Lama aku terdiam, tak tahu aku harus bilang apa. Tiba-tiba aku merasa malu sekali, aku jijik dengan diriku sendiri (baca : beratnya derita akibat diperkosa ayah tiri).
“Asti…kamu menangis ya…” Tebak Mas Agus. Aku hanya menghela nafas panjang, tak sanggup aku berkata-kata lagi. Hatiku hancur sekali, aku marah tapi marah kepada siapa, aku tak tahu, aku benci dengan keadaan.
Aku tutup telepon Mas Agus, maafkan aku Mas, aku tak sanggup mendengar ucapanmu. Aku tak tega melihat kamu nanti kecewa denganku.
Rupanya kabar tentang pemerkosaan terhadapku telah menyebar, bahkan beritanya masuk koran. Dan rupanya hal itu akhirnya sampai juga terdengar di keluarga Mas Agus. Hingga akhirnya suatu hari, Ibu Mas Agus datang, dan mengatakan akan membatalkan pernikahan kami. Deg, betapa hancurnya hatiku saat itu, mimpiku pupus sudah untuk membangun rumah tangga dengan Mas Agus, laki-laki yang sangat aku cintai.
Seketika itu juga air mata kembali tumpah. Cintaku harus berakhir disini, cinta yang telah terjalin bertahun-tahun dan tinggal selangkah lagi menuju pernikahan. Tapi kini semua harus berakhir, saat aku diperkosa segerombolan pemuda yang tidak bertanggung-jawab (baca : cerita cinta tragis terpaksa mencuri buat kawin).
Aku tidak berani keluar kamar, menemui Ibu Mas Agus. Sementara kudengar Ibuku menangis, tak tega rasanya aku mengecewakan Ibu. Tapi aku bisa berbuat apa, akupun hanya bisa menangis, aku tidak bisa mengobati luka Ibuku, bahkan akulah yang membuat Ibuku terluka dan malu. Maafkan aku Ibu, harusnya saat itu aku memang tidak pulang malam dan naik angkot. Kalau boleh waktu diputar, aku ingin peristiwa itu tidak kualami.
Tapi lagi-lagi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Sepulangnya Ibu Mas Agus, segera aku temui Ibu. “Ibu jangan sedih ya. Aku ikhlas Bu, apapun yang terjadi ini atas kehendak Allah Bu. Kita harus sabar Bu.” Kucoba membesarkan hati Ibu, walaupun hatiku sendiri saat itu hancur berkeping-keping. Tapi aku berusaha tetap tegar, supaya Ibuku tidak terlalu sedih. Ibu melihatku lalu memelukku, kuusap airmataku, aku tidak ingin Ibu melihat airmataku (baca juga cerita diperkosa mantan pacar).
Sebentar kemudian, hapeku berbunyi, kulihat dari Mas Agus. Kali ini aku harus tegar, aku harus terima apapun yang akan Mas Agus lakukan padaku. Apalagi aku memang tidak pantas untuk mendampinginya. Dia ucapkan salam padaku dan akupun membalasnya.

https://bisfren.com/saat-aku-ternodai-cerita-pendek.html
Latest


EmoticonEmoticon